Ilustrasi: Salah satu tujuan TPB adalah menyediakan energi bersih dan terjangkau, seperti penggunaan energi terbarukan (Source: Fahroni, Shutterstock)
Indonesia menjadi inisiator dan tuan rumah dalam pelaksanaan Forum Tingkat Tinggi Kemitraan Multipihak atau High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnership (HLF MSP) yang berlangsung di Nusa Dua, Bali, 1-3 September 2024.
HLF MSP menjadi platform strategis untuk memperkuat solidaritas kemitraan inklusif dan inovatif dalam menghadapi tantangan global, serta mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/ Sustainable Development Goals (TPB/SDGs) di 2030.
Penyelenggaraan HLF MSP 2024 mengusung tema "Strengthening Multi-Stakeholder Partnerships: Towards a Transformative Change." Dengan tema tersebut, harapannya posisi Indonesia akan semakin kuat dalam menjalin solidaritas global melalui kemitraan multi pihak, khususnya dengan negara-negara selatan, termasuk Afrika.
Kondisi saat ini secara global, terdapat perbedaan yang cukup timpang antara negara maju dan negara berkembang, terutama di Afrika dan negara-negara selatan (Global South) dengan negara-negara utara. Ketimpangan yang tampak pada sektor kesejahteraan, ekonomi, dan pembangunan.
Pada pelaksanaan HLF MSP 2024, Indonesia akan fokus pada tiga isu global yaitu: Multi-Stakeholder Partnerships for Strengthening South-South and Triangular Cooperation (Kemitraan Multipihak untuk Memperkuat Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular); Enhancing Welfare and Sustainability through Sustainable Economy (Menguatkan Kesejahteraan dan Keberlanjutan Melalui Ekonomi Berkelanjutan); dan Advancing Development through lnnovative Financing (Memajukan Pola Pembangunan Melalui Inovasi Pembiayaan).
Dalam hal tersebut, Indonesia bertekad untuk memperkuat peranannya dalam berbagai forum internasional. Hal tersebut menjadi tonggak penting sebagai wujud kepemimpinan Indonesia untuk solidaritas global, juga sebagai wujud dedikasi dan Visi Indonesia Emas 2045.
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs)
Indonesia terus berupaya dalam melaksanakan TPB/SDGs, karena hal tersebut merupakan bagian dari komitmen global dalam upaya untuk menyejahterakan masyarakat, mencakup 17 tujuan dan sasaran global tahun 2030 yang sebelumnya telah dideklarasikan oleh negara maju maupun negara berkembang di Sidang Umum PBB pada September 2015.
Adapun ke-17 Tujuan tersebut, terdiri dari:
Tanpa Kemiskinan
Tanpa Kelaparan
Kehidupan Sehat dan Sejahtera
Pendidikan Berkualitas
Kesetaraan Gender
Air Bersih dan Sanitasi Layak
Energi Bersih dan Terjangkau
Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi
Industri, Inovasi dan Infrastruktur
Berkurangnya Kesenjangan
Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan
Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab
Penanganan Perubahan Iklim
Ekosistem Lautan
Ekosistem Daratan
Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh
Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
Solusi Inovatif untuk Membiayai Kesenjangan Pembiayaan SDGs
Forum Tingkat Tinggi Kemitraan Multipihak atau High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnership (HLF MSP), diharapkan dapat menghasilkan berbagai solusi inovatif dari negara-negara peserta HLF MSP, khususnya Indonesia dan negara-negara selatan, termasuk Afrika.
Sebagai salah satu contoh, pada tahun 2018, Kementerian PPN/Bappenas sukses meluncurkan sebuah platfom SDGs Financing Hub yang bertujuan untuk mengembangkan skema pembiayaan inovatif di Indonesia.
SDGs Financing Hub berperan untuk mengkoordinasikan, memfasilitasi, dan menciptakan sinergi inovasi dalam hal pembiayaan untuk mencapai target SDGs di Indonesia, yaitu dengan menciptakan lingkungan pendanaan inovatif, membangun jaringan strategis dan matchmaking, mengembangkan model, instrumen dan teknologi, serta meningkatkan kapasitas SDM dan berbagi pengetahuan.