Indonesia Jadi Mitra Pembangunan Andal bagi Afrika, Dukungan di Sektor Kesehatan dan Energi
Aug 25, 2024
|Siaran Pers Forum Indonesia-Afrika ke-2
Pemerintah Indonesia saat memberikan bantuan hibah sebanyak 1,5 juta Vaksin Pentavalen ke Nigeria senilai Rp30,3 miliar pada Minggu (28/5/2023) (Doc. KEMLU RI)
The Agricultural Rural Farmers’ Training Center (ARFTC) in Gambia was built by the Indonesian Government in 1996. It requires further reconstruction. The ARFTC is targeted to become a hub for agricultural training in the African region. (Doc. of Indonesian Ministry of Foreign Affairs)
Jakarta, 25 Agustus 2024 – Indonesia telah lama berperan aktif
dalam kerja sama
pembangunan internasional di antara negara-negara berkembang, termasuk
negara-negara Afrika.
Dalam satu dekade terakhir, Indonesia telah
melaksanakan sekitar 60 program Kerja Sama Selatan-Selatan Triangular (KSST)
yang melibatkan sekitar 500 peserta dari kawasan Afrika.
Kerja sama ini mencakup berbagai sektor
unggulan, antara lain pertanian, perikanan dan kelautan, kesehatan, energi,
tata kelola yang baik, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), pembangunan
infrastruktur, manajemen risiko bencana, pemberdayaan perempuan, serta
perdagangan dan investasi.
Inisiatif ini semakin memperkuat posisi
Indonesia di kancah internasional sebagai negara donor baru yang diakui. “Saya ingin
menekankan bahwa saat ini Indonesia semakin diakui secara internasional sebagai
mitra pembangunan yang dapat diandalkan bagi negara-negara berkembang, a reliable southern provider,” ujar
Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri, Siti
Nugraha Mauludiah, pada Minggu (25/8/2024) di Jakarta.
Komitmen Indonesia semakin nyata dengan
didirikannya Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI) atau
Indonesia AID pada tahun 2019, sebagai lembaga satu pintu untuk penyaluran
bantuan pembangunan kepada negara-negara mitra. Sejak berdirinya lembaga ini,
kerja sama pembangunan Indonesia telah menjangkau 23 dari 54 negara di Afrika,
atau sekitar 42 persen dari total negara di kawasan tersebut. Sektor kerja sama
yang dijalankan mencakup ketahanan pangan, kesehatan, dan energi.
Dalam sektor ketahanan pangan, Indonesia
telah memberikan dukungan pengadaan bahan pangan untuk mengatasi dampak bencana
kekeringan di Kenya, Ethiopia, dan Madagaskar, serta program revitalisasi
beberapa Pusat Pelatihan Pertanian di Gambia dan Tanzania.
Di sektor kesehatan, Indonesia juga
telah menghibahkan obat-obatan dan alat kesehatan yang diproduksi oleh PT.
Kimia Farma kepada Mozambik dan Zimbabwe. Pada tahun 2023, Indonesia juga
menyalurkan dukungan Vaksinasi Pentavalent produksi PT. Bio Farma
sebanyak 1.580.000 dosis untuk Nigeria, yang disalurkan dalam dua tahap.
Terakhir, dalam sektor energi, Indonesia memberikan pelatihan pembangunan
kapasitas Energi Surya bagi Namibia, Mozambik, Sudan, Senegal, dan Tanzania.
Indonesia terus berkomitmen untuk
meningkatkan kerja sama pembangunan dengan negara-negara di Afrika sebagai
mitra alternatif yang setara dan dapat diandalkan.
Pelaksanaan Indonesia-Africa Forum (IAF)
ke-2 pada 1-3 September 2024 yang mengangkat tema 'Semangat Bandung untuk
Agenda 2063 Afrika', menjadi momentum untuk memperkuat hubungan konkret antara Indonesia dan
Afrika, yang diharapkan dapat membawa kemakmuran bersama.
Hal itu sejalan dengan pernyataan Presiden RI Joko Widodo saat kunjungannya ke Tanzania pada
2023, yang menyampaikan bahwa Indonesia sedang menyelesaikan grand design
pembangunan lima tahun ke depan untuk Afrika dan berupaya mewujudkan kolaborasi
konkret dengan kawasan tersebut. (Infomed Kemlu/TR/Elvira
Inda Sari).
***
Untuk Informasi lebih lanjut, silakan menghubungi kontak di bawah ini.
Direktur Informasi dan Media, Kementerian Luar Negeri – Hartyo Harkomoyo (0811831899)
Dapatkan informasi lainnya di https://infopublik.id/kategori/hlf-msp-iaf